Dialek standar Bahasa Maanyan adalah Bahasa Maanyan Paju-Epat.
Hal ini mengingat daerah Paju-Epat belum pernah menerima pengaruh Islam. Jadi bahasanya masih banyak yang asli, sama dengan bahasa Merina di Madagaskar, misalnya Sekelika yang artinya Ketiak, Lamba yang artinya Baju dan lain-lain.
Daerah Paju-Sepuluh dan Benua-Lima pernah masuk pengaruh Islam selama tujuh tahun dari 1528 - 1535 yang dibawa oleh Labai Lamiah seorang Mubaliq Ma'anyan dari daerah Martapura sehingga Bahasa Maanyan dikedua daerah tersebut banyak menerima pengaruh Bahasa Banjar, misalnya Pulu Isa sama dengan Sebelas, Pulu Rueh sama dengan Duawalas dan sebagainya.
Jumat, 15 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar